Kamis, 05 November 2015

Pengaruh letak astronomis Indonesia



Angin Muson
a. Angin muson barat
Angin muson barat Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, saat kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekanan tinggi ke rendah). Karena angin ini melalui Samudra Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.
b. Angin muson timur
Angin muson timur Bertiup mulai bulan April sampai September, di mana kedudukan semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.
Letak lintangnya menyebabkan Indonesia beriklim tropis. dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  • memiliki curah hujan yang tinggi,
  • memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
  • menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,
  • banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Letak bujurnya membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga daerah waktu berikut ini.
  • Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan patokan garis bujur 105° BT Daerah waktunya meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
  • Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120° BT Daerah waktunya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
  • Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135° BT. Daerah waktunya meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulaupulau kecil di sekitarnya.
b. Letak Geografis
Letak geografis diartikan sebagai letak suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain di muka bumi. Secara geografis. Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis Indonesia yang demikian menempatkan Indonesia di posisi silang, sehingga Indonesia berada pada jalur transportasi perdagangan yang ramai. Dampak dari posisi silang tersebut menyebabkan Indonesia kaya akan keragaman budaya dan suku bangsa.
Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia tersebut menimbulkan kondisi sebagai berikut :
  1. Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
  2. Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
  3. Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
  4. Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
  5. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat pergerakan angin muson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar