Studi geografi adalah studi keruangan
tentang gejala-gejala geografi. Oleh karena itu manusia merupakan salah satu
unsur gejal geografi, studi geografi berfokus pada gejala-gejala nyata dalam
kehidupan manusia. Gejala geografi tersebut merupakan hasil keseluruhan
interelasi keruangan antara faktor fisik dan faktor manusia. Dari hasil studi
tersebut, akan terbentuk suatu pola abstrak terhadap permasalahan yang dikaji,
pola abstrak tersebut berkenaan dengan gejala geografo yang konkret, sehingga
di sebut konsep geografi.
Konsep dasar dalam geografi berlaku
terhadap kajian geografi fisik, geografi sosial, atau geografi manusia, maupun
geografi regional.
Nathanael Daldjoeni, seorang geograf indonesia, merumuskan
konsep-konsep dasar dalam geografi menjadi:
- Penghargaan budaya terhadap bumi
- Konsep regional
- Interelasi wilayah
- Lokalisasi
- Interaksi keruangan
- Skala wilayah
- Konsep perubahan
Seiring perkembangan kajian dan pendidikan
geografi di indonesia, para geograf dalam seminar dan lokakarya ikatah geografi
indonesia pada tahun 1998 di semarang merumuskan sepuluh konsep esensial
geografi, penjelasan untuk tiap konsep tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep lokasi
Konsep lokasi terkait dengan kedudukan
suatu objek di permukaan bumi, lokasi dapat dibedakan menjadi lokasi absolut dan
lokasi relatif. Lokasi absolut adalah kedudukan suatu objek berdasarkan posisi
terhadap garis lintang dan garis bujur dalam sistem kordinat. Sebagai contoh:
kota canberra di austrlia terletak pada kordinat 35018.48’ LS dan
14907.47’ BT. Dilain pihak, lokasi relatif adalah kedudukan suatu
objek terkait denga keberadaan objek lainnya. Sebagai contoh: kota tarakan
awalnya merupakan bagian dari provinsi kalimantan timur, akan tetapui sekarang
termasuk dalam wilayah provinsi kalimantan utara. Lokasi relatif juga buga
berpengaruh terhadap nilai suatu objek, contonya, pemukiman yang terletak dekat
bandara memiliki akses transportasi yang lebih baik tetapi mengalami gangguan
kebisingan.
a. Lokasi Absolut
Lokasi absolute menunjukkan letak yang
tetap terhadap system grid (kisi-kisi) atau koordinat. Untuk menentukan lokasi
absolute di muka bumi, digunakan system koordinat garis lintang dan bujur yang
biasa disebut letak astronomis. Letak absolute bersifat tetap, tidak berubah,
meskipun kondisi tempat yang bersangkutan terhadap sekitarnya tidak beerubah.
b. Lokasi relatif
Lokasi relatif lebih penting artinya dan
lebih banyak dikaji dalam geografi serta lazim disebut sebagai letak geografis.
Artinya lokasi ini berubah-ubah kaitannya dalam keadaan sekitar.
Konsep jarak
Konsep jarak menyatakan ruang yang terdapat
di antara dua objek. Sama halnya dengan lokasi, jarak juga dapat dibedakan
menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak yang di
ukur dalam satuan panjang seperti meter atau kilometer. Jarak relatif adalah
jarak yang di ukur dengan tidak menggunakan satuan panjang, contohnya adalah
waktu tempuh dan biaya transportasi. Konsep jarak juga berpengaruh terhadap
nilai suatu objek, misalnya harga tanah yang dekat dengan pusat kota akan lebih
mahal dibandingkan dengan tana di pinggir kota. Peternakan ayam cenderung
mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke
tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila
peternakan ditempatkan jauh dari kota.
Konsep aksebilitas
Konsep aksebilitas terkait dengan kemudahan
untuk mencapai suatu objek, aksebilitas suatu tempat dapat di pengaruhi oleh
kondisi medan serta sarana dan prasarana transportasi. Jika suatu tempat sulit
diakses maka faktor jarak akan sangat berpengaruh terhadap kondisi tersebut,
sebagai contoh beberapa wilayah di papua terletak di pegunungan sehingga hanya
dapat diakses menggunakan pesawat. Suatu daerah tidak akan berkembang apabila
tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
Konsep pola
Konsep pola terkait dengan susunan atau
penyebaran fenomena pada ruang muka bumi. Pola-pola tersebut dapat di amati dan
di interpretasi serta merupakan hasil dari berbagai proses keruangan. Sebagi
contoh, pola pemukiman yang dipengaruhi oleh kondisi tofografi suatu wilayah
dan pola aliran sungai dipengaruhi oleh kondisi strutur geologi pada daerah
aliran sungai.
Konsep morfologi
Konsep morfologi terkait dengan bentuk muka
bumi akibat proses alam dan dipengaruhi pula oleh aktivitas manusia. Sebagai
contoh, morfologi suatu wilayah akan terkait dengan tingkat erosi, penggunaan
lahan, jenis batuan, dan proses-proses geologi. Morfologi wilayah mempengaruhi
keberadaan manusia, contohnya dalam hal penggunaan lahan.
Konsep aglomerasi
Konsep aglomerasi terkait dengan kecendrungan
pengelompokan fenomena atau objek pada suatu wilayah, sebagai contoh,
pengelompokan industri pada suatu wilayah kota atau pengelompokan
komunitas-komunitas penduduk berdasarkan profesi atau daerah asal. Misal: Enam
puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan terkait dengan
manfaat atau kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah, nilai kegunaan
ini bersifat relatif karena bergantung pada subjek yang menggunakan, jenis
penggunaan, dan waktu. Sebagai contoh: wilayah dengan tanah yang subur akan
memiliki manfaat besar bila di gunakan sebagai lahan pertanian. Contoh lainnya:
wilayah tepi pantai yang berombak besar akan bernilai lebih jika di gunakan
sebagai lokasi wisata selancar.
Konsep interaksi dan
interdependensi
Konsep interaksi dan interdependensi
terkait dengan kenyataan bahwa keberadaan suatu wilayah akan mempengaruhi
wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Akibatnya, terjadi hubungan dengan wilayah lain dalam bentuk perdagangan,
migrasi, atau komunikasi. Ebagai contoh: penduduk di kota membutuhkan beras dan
bahan pangan lainnya dari desa, sedangkan penduduk dea membutuhkan produk
industri yang di hasilkan di kota. Contohnya: penduduk yang tinggal di suatu
kota bermigrasi ke kota lain untuk bekerja.
Konsep diferensiasi
wilayah
Konsep diferensiasi wilayah terkait dengan
karakteristik yang unik dan khas dari suatu wilayah. Kondisi tersebut
dipengaruhi interaksi dinamis dari unsur-unsur keruangan pada wilayah tersebut.
Sebagai contoh, wilayah indonesia yang berbentuk kepulauan dan terletak di
khatulistiwa akan memiliki iklim yang berbeda di bandingkan wilayah rusia yang
terletak di tengah benua asia. Contoh lainnya, tidak semua pulau besar di
indonesia memiliki gunung berapi.
Konsep keterkaitan
keruangan
Konsep keterkaitan keruangan mengungkapkan
bahwa keberadaan dan perkembangan suatu wilayah terjadi karena hubungan dengan
wilayah lain. Keterkaitan antar wilayah juga yang mengakibatkan terjadinya
fenomena di wilayah lain. Sebagai contoh, kegagalan panen pada wilayah-wilayah
pengahasil beras dapat menyebabkan kelaparan atau melambungnya harga beras di
wilayah lain. Contoh lainnya, kebakaran hutan yang terjadi di indonesia dapat
menyebabkan polusi udara di malaysia dan singapura.
Berdasarkan sepuluh konsep tersebut,
seorang ahli geografi akan bekerja pada ruang permukaan bumi. Pokok-pokok lain
yang perlu di pahami oleh para ahli geografi sebagai berikut:
- Persebaran fenomena-fenomena di permukaan bumi
- Hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lain di tempat atau wilayah yang sama.
- Hubungan antara fenomena yang satu denga fenomena yang lain di tempat atau wilayah yang berbeda
- Efek dari atau lebih fenomena yang ada
- Variasi dari satu tempat ke tempat lain
- Penyebab suatu fenomena hanya terjadi pada tempat-tempat tertentu.
- Pembauran fenomena keruangan
- Gerakan-gerakan fenomena yang bertimbal balik.
- Penyebab fenomena muncul tak teratur.
- Bentuk jaringan aneka fenomena.
- Kepadatan dan pengelompokan fenomena.
- Lokasi dan lokalisasi fenomena.
- Penyebaran penduduk dan kegiatan penduduk di suatu tempat.
- Efek kegiatan penduduk di suatu tempat terhadap tempat lain.
Dengan memahami tiap pokok di atas, para
ahli geografi berusaha memahami hal-hal berikut:
- Hubungan manusia dengan bumi, termasuk segala keuntungan maupun hambatan bagi kehidupan.
- Ketergantungan manusia terhadap ruang permukaan bumi sampai batas-batas tertentu.
- Upaya manusia menyelesaikan berbagai macam masalah yang berkaitan dengan ruang dan jarak.
- Upaya manusia untuk mengatur dan memanfaatkan kondisi permukaan bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar